Angan membayang melambung jauh ke atas ke bawah ke samping pusing hingga tersungkur
Tak berdaya dikoyak dicabik dipermainkan jarak dan waktu
Kau di sana sedang merasa hal serupa
Barangkali alam suka bercanda
Jangan gusar, sayang, semua ada waktunya
Pagi jadi hitam dan malam jadi terang dan siang tidak ada
Waktu melambat jarak merapat dan tak kudapati kau di dekat
Kau masih di sana dengan kerinduan yang tumbuh makin besar makin raksasa makin tak sabar
Aku di sini berdoa agar kita berdua bisa bertahan diterjang ombak dan topan
Semakin gusar semakin tidak baik
Percayalah ingatan terhubung dan hati saling menyinggung
Baca juga:
Ramai jadi sepi merayap cecak menatap kasihan
Pada tembok yang gelap di sela cat yang terkelupas
Binatang merayap sembunyi di sana karena takut tidak kuat ikut merasakan pekat
Jeda yang lama pada hari-hari berlalu dalam penantian titik ke huruf berikutnya
Senin ke Selasa ke Rabu ke Kamis
Jumat ke Sabtu dan Minggu tidak pernah datang
Hari libur bertabur janji yang tidak subur
Melayang hilang ke awan jadi pupuk penumbuh rindu yang bertengger di pelupuk suluk
Dewa cabul sedang bergurau di atas jidat
Memainkan anggapan orang ini
Jangan hilang keyakinan bahwa ingatan terhubung
Dan hati saling singgung. //
![]() |
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
0 Comments